Raja Dan Tukang Kayu - cerita lucu

Pada suatu hari ada seorang raja yang dermawan, tetapi raja ini sangat takut akan kematian, raja itupun meminta kepada rakyatnya agar mencarikan ramuan yang bisa membuat hisup abadi. Tetapi tidak ada seorangpun yang bisa mendapatkanya.

Sampai pada akhirnya raja itupun jatuh sakit, karena takut ditanya malaikat dihari kematiannya sang raja pun membuat sebuah  saembara, barang siapa yang mau menemaniku didalam liang lahatku selama empat puluh hari akan aku berikan setengah hartaku kepadanya, kata sang raja.

Pesan itu sampai ketelinga si tukang kayu yang tidak mempunyai apa apa, jangankan anak istripun belum punya harta satu satunya yang sangat berharga baginya hanya  sebuah kapak yang dipakai untuk mencari kayu sebagai penghasilannya.

Karena ingin mendapatkan kekayaan situkang kayu itu mau untuk menemani raja selama empat puluh hari di liang lahatnya. Sampailah saatnya raja itu pun menghembuskan nafas terakhirnya dan dibuatlah liang lahat yang cukup besar untuk jenazah raja, tukang kayu dan persedian makanannya selama empat puluh hari.

Dihari pertama datang lah malaikat yang akan menanyakan raja tetapi malaikat itu mengalihkan pandangan ke tukang kayu.

Kenapa kamu disini kata malaikat.

Saya diminta untuk menemani raja kata tukang kayu

Oke karena kamu disini saya akan menanyakan kehidupanmu dulu sebelum saya menanyakan kepada raja ini kata malaikat

Baiklah kata tukang kayu

Malaikat itupun mengeluarkan cambuknya bersiap siap jika tukang kayu itu berbohong atau berbuat kesalahan.

Mulailah malaikat itu bertanya apa yang kau punya di dunia ini kata malaikat

Saya tidak punya apa apa dari kecil kecuali kapak ini untuk mencari kayu

Malaikatpun bertanya asal usul kapaknya dipakai untuk apa hasilnya untuk apa apakah benar atau salah jika salah si tukang kayu akan dicambuk begitu juga kalau situkang kayu itu berbohong begitu seterusnya sampai tukang kayu itu keluar.

Sampailah dihari keempat puluh si tukang kayu tersebut dikeluarkan dan diberi sorakan gembira dari seluruh warga dan disitu pula situkang kayu diberi setengah harta dari raja, tetapi situkang kayu itu lari terbirit birit dan berteriak, hartanya untuk yang mau aja saya tidak mau satu kapak saja saya ditanya empat puluh hari belum selesai selesai apalagi harta sebanyak itu.